Telkommenekan kontrak pada Juli 2014 untuk membuat satelit ke tiga mereka ini. Nama 3S adalah kepanjangan dari 3 Subsititution karena satelit ini bisa dibilang pengganti dari satelit Telkom 3 buatan Rusia yang gagal mengorbit pada 2011. Telkom 3S bisa menjangkau seluruh Indonesia dan sebagian Asia Tenggara.
Satelit di luar angkasa. Foto ThinkstockPerusahaan telekomunikasi Telkom Indonesia akhirnya resmi meluncurkan satelit terbarunya, Telkom 3S, dengan sukses pada 15 Februari pagi hari. Peluncuran dilakukan di Guiana Space Center, kota Kourou, Guyana Telkom 3S diluncurkan dan dioperasikan untuk meningkatkan kualitas jaringan komunikasi di Indonesia dalam hal siaran televisi berkualitas tinggi High-Definition Television, layanan komunikasi seluler, komunikasi bisnis, jaringan ATM, serta broadband 3S masih harus melakukan sejumlah tahapan di angkasa agar ia dapat terparkir penuh di slot orbit 118 bujur timur, tepat di atas pulau Kalimanta, pada ketinggian sekitar dari Bumi. Menurut rencana Telkom 3S bakal mengorbit pada 23 Februari peluncuran Satelit Telkom 3S membuat Indonesia kini memiliki total 7 satelit yang hingga sekarang masih mengorbit di atas Bumi. Untuk 6 satelit lain dari Indonesia, berikut informasi tentangnyaLAPAN A2 merupakan satelit terbaru yang dirakit oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN dan diluncurkan dari Sriharikota, India, pada September 2015. Satelit ini merupakan penerus dari satelit LAPAN A1 atau LAPAN-TUBSat yang dibuat di didesain untuk tiga misi, yaitu pengamatan Bumi, pemantauan kapal dan komunikasi radio amatir. Dengan berat sekitar 78 kg, LAPAN A2 membawa muatan Automatic Identification System AIS.Bentuk satelit LAPAN A2. Foto LAPANTeknologi tersebut memungkinkan satelit untuk dapat melakukan identifikasi terhadap kapal yang akan melintasi wilayah jangkauan LAPAN A2. Untuk misi pengamatan Bumi, satelit menggunakan kamera digital observasi Bumi dengan kamera 4 band multispectral scanning. Kamera itu beresolusi 18 m dengan cakupan 120 kilometer dan kamera resolusi 6 m dengan cakupan 12 x 12 juga dilengkapi dengan Automatic Packet Reporting System APRS yang mendukung komunikasi untuk penanganan bencana, memungkinkan satelit sebagai penghubung sekitar 700 ribu pengguna radio amatir atau Orari Organisasi Amatir Radio Indonesia.Beberapa bulan setelah peluncuran satelit LAPAN A2, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional kembali meluncurkan satelit generasi selanjutnya, LAPAN A3. Satelit digarap bersama dengan Institut Pertanian satelit LAPAN A3. Foto LAPANSeperti halnya A2, LAPAN A3 juga diluncurkan di Srihari kota, India, dengan menumpang roket PSLV C-34 milik India pada 22 Juni 2016. Satelit memiliki misi untuk bantu mengidentifikasi kapal pencuri melakukan misi tersebut, LAPAN A3 yang berbobot 115 kilogram dan berdimensi 50 x 57,4 x 42,4 centimeter ini mengusung resolusi multispektral 4-band dan sebuah kamera masih menggunakan komponen impor, satelit dibuat murni di dalam negeri dan memakai komponen dalam negeri berupa star censor dan reaction II/Cakrawarta IISetelah habis masa orbit satelit Indostar I, MNC Sky Vision meluncurkan satelit penerusnya bernama Indostar II atau Cakrawarta II. Satelit ini diluncurkan pada Mei 2009 lalu di Baikonur Cosmodrome, ini dirakit oleh Boeing Satellite System asal Amerika Serikat dalam waktu 20 bulan. Indostar II kemudian diterbangkan melalui roket Proton Breeze M produksi Khrunichev State Research and Production Space Center asal tipe BS 601 HP memiliki dimensi 4 x 3,6 x 2,7 meter dan bobot sekitar kilogram, serta mengorbit di 107 bujur timur. Masa aktif Indostar II mampu mencapai 15 tahun II membawa 22 transponder Ku-Band dan 10 transponder S-Band untuk memberikan jaringan penyiaran DTH direct-to-home yang kuat dan jasa telekomunikasi lain seperti Internet broadband yang mencakup wilayah Asia satelit ini dioperasikan oleh SES World Skies asal Belanda, setelah ProtoStar melepas peran operator lewat jalur lelang. Hal ini berimbas pada pergantian nama dari Indostar II menjadi D atau bisa disebut dengan Palada D1 merupakan satelit komunikasi geostationer yang dioperasikan oleh Indosat. Ini merupakan satelit pengganti dari Palapa C2 yang sebelumnya mengorbit lebih menunjuk Thales Alenia Space sebagai perakit satelit Palapa D, dengan dasar menggunakan platform tipe Spacebus-4000B3. Satelit memiliki bobot kilogram dan daya elektrik mencakup 6 kilo dibawa ke luar angkasa dengan roket Long March CZ-3B di area peluncuran milik Xichang Satellite Launch Center yang berlokasi di China pada 31 Agustus D membawa kapasitas total 40 transponder yang di antaranya terdiri dari 24 standar C-Band, 11 extended C-Band serta 5 Ku-Band. Transponder tersebut sanggup mencapai wilayah Indonesia, Asean, Asia Pasifik, Timur Tengah dan jam setelah peluncuran, roket yang membawa satelit Palapa D mengalami gangguan sehingga satelit sempat keluar dari posisi orbit yang seharusnya yaitu 113 bujur timur. Kondisi tersebut membuat umur satelit berkurang menjadi 10 tahun, dari yang sebelumnya ditargetkan 15 dia satelit penerus Telkom 1 yang kemudian akan digantikan oleh satelit Telkom 3S yang baru saja diluncurkan Telkom Indonesia di Guyana Prancis. Telkom 2 diluncurkan pada 16 November 2 dirakit oleh Orbital ATK Inc. dengan model GEOStar-2. Satelit ini membawa 24 C-Band transponder untuk menyediakan layanan TV, telepon dan Internet wilayah Indonesia, Asia Tenggara, dan Asia Selatan sekitar kemudian diterbangkan menggunakan roket Ariane 5 ECA dengan Guiana Space Center sebagai lokasi peluncurannya. Telkom 2 mengorbit pada ketinggian kilometer di atas Bumi, tepatnya di 118 bujur 2 yang memiliki bobot kilogram diproyeksi dapat terus beroperasi selama 15 tahun sejak peluncuran. Itu berarti satelit masih memiliki kurang lebih 3 tahun lagi umur masa penerus Telkom 1 ini sempat mengalami penundaan sebanyak dua kali. Perusahaan yang bergerak di sektor perbankan, Bank Rakyat Indonesia atau BRI, mencetak sejarah baru pada pertengahan 2016 lalu. Kala itu mereka jadi perusahaan bank pertama di dunia yang meluncurkan dan mengoperasikan satelit, yang kelak diberi nama BRISat. Foto BRISat via TwitterSatelit BRISat yang berbobot kilogram ini diproduksi oleh Space Systems/Loral SSL, dengan peluncurannya difasilitasi oleh Arianespace melalui roket Ariane 5 ECA yang diluncurkan di Guiana Space Center, Guyana model LS-1300 ini membawa 9 transponder Ku-Band dan 36 C-Band transponder. Semuanya itu digunakan untuk memberikan peningkatan keamanan komunikasi perbankan untuk lebih dari cabang operasional, serta saluran outlet elektronik dan 53 juta pelanggan di seluruh Tanah yang mengorbit di slot orbit 150 bujur timur ini diklaim memiliki masa hidup selama 15 tahun lebih untuk melayani kebutuhan BRI dalam melakukan operasional perbankan.
Adapuncara setting satelit telkom 3S ialah sebagai berikut. Ubah nama satelit pada settingan receiver yang semula TELKOM 1 menjadi TELKOM 3S. Biarkan list transfonder yang ada di dalamnya (jangan dihapus) Ubah switch port LNB pada receiver; Jika yang dipakai switch DiseCq 2x1 dan settingan awalnya untuk palapa D pada port 1, maka ubah ke posisi port 2 dan ganti nama menjadi TELKOM S3. Apabila yang digunakan switch 22k On/O dan settingan mulanya untuk palapa D pada posisi 22K On, maka ubah
Satelitmenjadi salah satu layanan telekomunikasi yang penting digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, karena jangkauan layanan yang luas membuat satelit meliliki nilai yang lebih daripada layanan komunikasi yang lain. Transponder merupakan bagian dari satelit yang memiliki kapasitas terbatas, sehingga harus dilakukan optimalisasi bandwidth dan power agar komunikasi data dapat berpenuhi.
. 118 379 130 163 302 117 47 96
membuat satelit telkom 3s